Langsung ke konten utama

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera
Bicara soal ikan hias, pasti bicara juga soal perawatan dan pastinya akan berujung pula pada jenis makanan ikan hias yang tepat agar si ikan hias kita yang cantik tetap sehat, bugar dan tidak menjadi beban pikiran, karena ikan yang kurang sehat seringkali mampu menyeret empunya menjadi ikutan uring-uringan, gak nafsu makan (*ini agak lebay), tapi bagi para hobiis yang memang sudah sangat sayang kepada ikan peliharaannya pasti sedikit banyak akan mengalami masa-masa seperti itu, Ikan lambat berkembang, ikan badannya kurus, ikan tidak mau makan dan sebagainya.

Selain faktor lingkungan seperti kualitas air dan suhu yang mempengaruhi tempat memelihara ikan, faktor pakan yang diberikan juga berperan besar menjadi penyebab ikan hias menjadi seperti diatas (lambar berkembang, kurus dan sebagainya). Kali ini pojokkolam mencoba sedikit membahas dua macam pakan ikan hias alam atau pakan hidup yang banyak dijual dan digunakan para pecinta ikan hias yaitu cacing beku (bloodworm) dan cacing sutera.

Cacing beku adalah nama jual untuk cacing darah atau Bloodworm yang memang sengaja dibekukan agar dapat disimpan lebih lama (konon katanya dapat disimpan dalam freezer sampai 5bulan). Sebenarnya bloodworm tidak sepertin namanya adalah sejenis serangga dari nyamuk chironomus, cacing darah terdiri dari nyaris  90% adalah air dan sisanya kurang lebih 9% sampai 10% adalah kandungan padat yang kaya akan protein, menurut beberapa sumber dari 9 persen kandungan padat yang terdapat pada cacing darah, lebih dari 62% nya mengandung protein, 10% lemak dan kandungan lainnya.Karena kandungan protein tinggi inilah cacing darah dapat menjadikan ikan hias mencapai pertumbuhan optimal.

Sedangkan cacing sutera adalah jenis cacing dengan ukuran mulai 1 sampai dengan 3 cm, yang suka berkumpul dan membentuk gumpalan. Cacing sutera sering disebut juga cacing rambut karena memang bentuk nya sangat mirip rambut dengan warna merah kecoklatan. Dari  banyak sumber diinternet dapat di rangkum bahwa kandungan cacing rambut kurang lebih terdiri dari 50-60% protein, 10-15% lemak dan kandungan lainnya, dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa cacing sutera adalah pakan terbaik untuk pertumbuhan segala macam ikan hias khususnya untuk rayakan atau anakan ikan hias karena ukurannya yang kecil (sedikit lebih besar dari kutuair).

Nah, sekilas tentang dua macam pakan alami yang sangat direkomendasikan untuk menunjang perawatan ikan kesayangan kita sudah dibahas, berikut ini pojokkolam akan sedikit memberikan opini tentang kelebihan dan kekurangan kedua jenis pakan alami tersebut.

Kelebihan Cacing darah (bloodworm) beku atau cabek
  • Dapat disimpan lebih lama dalam freezer
  • Potensi penyakit bawaan lebih kecil
  • Lebih higienis
  • Lebih mudah menyimpan
  • Lebih mudah didapat dikios ikan
  • Lebih sedikit kotorannya   
Kekurangan Cacing darah (bloodworm) beku atau cabek
  • Kadar Proteinnya sedikit
  • Sering menyisakan cangkang
  • Ikan kehilangan naluri berburu
  • Mudah terkontaminasi jika sudah mulai rusak atau tercemar 
Kelebihan cacing sutera      
  • Protein dan lemak lebih kaya
  • Ukuran kecil cocok untuk anakan ikan hias
  • Jika tidak langsung habis dimakan, tetap hidup
Kekurangan cacing sutera
  • Harus menyiapkan wadah khusus untuk penyimpanan
  • Kurang Higienis
  • Potensi membawa penyakit lebih tinggi
  • Sisa kotoran lebih banyak     
Kesimpulannya, kedua jenis pakan alami ini adalah sama-sama memiliki kelebihan dalam urusan membantu memaksimalkan pertumbuhan ikan kesayangan kita, namun tetap memperhatikan kebutuhan ikan itu sendiri dan faktor lingkungan tempat ikan berada agar imbas positifnya dapat maksimal.

Perbandingan kedua jenis pakan diatas adalah opini dari pojokkolam yang memang menggunakan kedua jenis pakan tersebut sehari-hari, oh iya, pemilihan jenis pakan juga mengikuti jenis dan asal ikan yang kita pelihara, karena berdasarkan pengalaman, beberapa jenis ikan tidak mudah beradaptasi untuk urusan makanan, ada jenis ikan yang memang karena di asalnya diberi pakan cacing sutera lalu kita beli dan dirumah kita diberi pakan cacing beku atau bloodworm malah mogok makan, begitu juga sebaliknya, ada treatment khusus untuk menanggulangi kondisi seperti itu yang utama jangan panik karena ikan juga punya selera juga bro, di artikel berikutnya pojokkolam akan coba bahas terkait ini ya, sekian dulu tentang cabek versus casutnya, semoga dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Ikan gabus air tawar (channa – snakehead fish)

Jenis-jenis channa, pict by monsterfishkeeper.com Belakangan ini nama ikan channa adalah salah satu primadona baru bagi para penghobi ikan predator, selain karena sifat predatornya, channa memiliki banyak corak yang cukup indah untuk pilihan pengisi akuarium. Channa masuk dalam klan atau marga channidae atau lebih dikenal dengan snakehead fish (ikan kepala ular) karena secara fisik bagian kepala ikan ini sangat mirip dengan kepala ular, dengan ciri khas lainnya adalah sirip punggung atau dorsal yang memanjang dari bagian kepala sampai ke pangkal ekor,ukuran mulut yang besar dan gigi yang tajam dan banyak. Habitat asli dari channa adalah diperairan air tawar dikawasan asia dan afrika dengan iklim subtropics dan tropis, sebaran habitat aslinya di asia pada umumnya mulai dari iran bagian tenggara dan timur afganistan, india, Nepal tenggara sampai tiongkok dan sebagian rusia, Bangladesh, Myanmar,Vietnam, Thailand, laos, Malaysia ,Indonesia. dibagian afrika mulai dari bagian barat sun

Channa Andrao, predator mungil yang indah

channa andrao - pict by ruinemans.com Membahas channa pasti akan terbayang ikan predator mirip dengan ular (snakehead), yang suka menyerang ikan lain jika digabungkan, perilaku itu tidak terlalu pas disematkan kepada channa jenis ini, selain karena ukurannya yang tidak besar, andrao juga memiliki corak kombinasi warna yang lebih cocok disebut sebagai ikan hias.namun tetap secara garis keluarga tetaplah lebih banyak sifat predatornya. Kali ini kita coba kupas sedikit tentang channa andrao, yang menurut beberapa sumber adalah jenis atau varietas baru dwarf snakehead (channa gachua), endemik aslinya adalah dari kawasan rawa-rawa lefraguri, bagian barat Bengal, india. Nama andrao sendiri diambil dari nama seorang peneliti ikan air tawar bernama Andrew rao. Ukuran jenis ini termasuk yang terkecil diantara jenis-jenis channa lainnya, untuk ukuran dewasa dalam habitat buatan maksimal berukuran 10-12cm, sedangkan di habitat alamnya ada yang menyebutkan bahwa andrao dapat mencapai ukuran 15