Langsung ke konten utama

Alat, Bahan dan Cara membuat Burger Ikan (Burger Discus)

Lama gak nulis artikel rasanya kangen juga, karena belakangan ini sangat serius banget belajar dan terus belajar tentang budidaya discus jadi lupa sama ngisi ini blog.

kali ini saya cuma mau nulis tentang bahan-bahan dan cara membuat pakan buatan untuk discus yang biasa disebut oleh para hobiis ataupun penjual discus dengan istilah 'burger discus'.

Bahan, takaran dan cara membuat yang saya tulis di artikel ini adalah hasil percobaan pribadi saya dengan melalui beberapa kegagalan mulai dari tekstur yang gak pas sampai tidak disukai oleh discus itu sendiri.

tidak ada maksud menggurui, karena sejatinya saya juga masih sangat perlu banyak belajar, jika kurang berkenan atau terlihat sok tau mohon saya dimaafkan yah..

Ok, cerita dulu ya.. ,
awalnya saya termasuk orang yang kurang tertarik dengan pakan buatan ini, alasanya banyak deh, mulai dari nyari bahannya, takaran masing-masing bahannya, terus proses dan cara buatnya sampe jadi burger discus yang baik dan disenangi ikan itu susah, singkatnya udah males duluan ha..ha.ha..

Tapi situasi berubah ketika mungkin 1.5 tahun lalu, ketika sudah mulai nemu setingan pelihara discus dan indukan mulai rutin bertelur cukup dengan pakan alami yang dibekukan (Bloodworm atau cacing beku) mengalami sakit berkepanjangan.

Sakit yang dialami discus-discus di tempat saya terjadi sejak membeli cabek atau cacing beku dari tempat yang bukan biasa saya beli, dan memang seingat saya waktu itu cabek lagi sangat jarang dipasaran, harga tinggi tapi kualitas khususnya kebersihan atau kehigienisan cabek tidak bagus.

Kesimpulan saat itu adalah ikan discus saya sakit karena cabek atau pakan yang kurang bersih, akhirnya langsung saya putuskan membuat sendiri pakan untuk discus yang sedang sakit tersebut.

Singkat cerita, saya langsung ke pasar untuk membeli bahan-bahan untuk membuat burger discus sesuai informasi yang saya dengar yaitu hati sapi, wortel, bayam, udang dan vitamin anak dan perekatnya menggunakan bubuk agar-agar merk sw*llow.

Karena kurangnya informasi yang saya dapatkan, bahan-bahan tersebut langsung saya olah dan akhirnya jreng..jreng.. jrenggg... berantakan semua ha.ha.ha... ambyarrr..

Kebanyakan cerinya yak, maafkan daku pemirsah (*sungkem)

berikut ini bahan yang biasa saya siapkan untuk membuat burger discus.
  1. Jantung sapi 2 Kg 
  2. Udang seukuran jari tangan 1 Kg
  3. Wortel 3 buah atau 0.3 gr
  4. Bawang Putih Bubuk 2-3 gr
  5. Agar-agar merk sw*llow 1 bungkus
  6. Vitamin Ikan (bisa cari di market place)
  7. Astaxtantine (perangsang warna merah pada ikan)
Alat-alatnya siapkan juga ya, 
  1. Blender atau Food Proccessor atau Meat Mincer atau Gilingan daging atau mesin apapun yang bisa haluskan jantung sapi
  2. Pisau Tajam & Batu asahnya, karena lemak pada jantung akan cepat membuat pisau tumpul
  3. Baskom atau ember atau wadah lainnya
  4. Saringan atau wadah berbentuk saringan
  5. Timbangan kue 
  6. Mixer
  7. Alat masak lainnya (sendok, cowet, panci)
Nah, alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan udah saya jabarkan diatas ya, ini komposisi standard yang biasa saya pakai untuk ikan-ikan di tempat saya khususnya discus, karena burger ini juga bisa untuk ikan lain juga loh, contohnya saya kasih ke ikan manfish, louhan, jenis chiclid dan lainnya.

Ok, masuk ke proses pembuatannya, karena prosesnya adalah yang sangat menentukan hasil dari burger buatan kita maka sebaiknya siapkan niat dan waktu nya ya... ha..ha.ha..

Pertama, bersihkan jantung sapi dari semua serat yang biasanya berwarna putih. proses ini bisa mengurangi volume jantung yang tadinya 2kg menjadi 1 sampai 1.5 kg saja tergantung jantung yang kita beli. iris seukuran dadu semua jantung dengan maksud mempermudah kerja blender agar tidak macet *pengalaman pribadi :), letakkan jantung yang sudah diiris kecil-kecil pada wadah saringan dengan maksud agar darah yang masih terkandung keluar atau menetes.

Kedua, bersihkan atau buang cangkang atau bagian yang keras dari udang dengan maksud agar nantinya mudah dicerna oleh ikan, proses ini menyebabkan hilangnya berat udang dari 1kg menjadi 0.5 sampai 0.6 kg. Potong kecil-kecil udang tersebut untuk mempermudah proses giling.

Ketiga, Bersihkan wortel dan potong kecil-kecil seperti kita kan membuat jus.

Keempat, giling atau blender jantung lalu udang dan berikutnya giling juga wortelnya, usakan tidak menggunakan air.

Kelima, Campurkan semua bahan yang sudah diblender atau digiling tadi pada satu wadah lalu aduk sampai merata sambil dimasukkan bubuk bawang putih (*bawang putih ini opsional yah) dan vitamin jika diinginkan termasuk pewarna astaxantin yang sudah dicairkan dengan air panas secukupnya.

Keenam, masak air lalu masukkan bubuk agar-agar sampai larut dan campurkan pada adonan yang sudah tercampur, aduk lagi sampai merata lalu diamkan beberapa menit saja dan burger sudah jadi.

Ketujuh, masukkan adonan tersebut kedalam plastik (Flip) sesuai keinginan, usahakan dibuat pipih atau lempeng, karena jika sudah beku akan susah membelahnya.

Terakhir masukkan kedalam freezer untuk dibekukan, biasanya memakan waktu minimal 3 jam untuk jenis Freezer khusus, dan lebih dari 5 jam untuk freezer yang ada didalam kulkas.

Semoga tutorial singkat ini bisa jadi berguna buat kawan-kawan sesama hobi ikan hias khususnya penghobi discus, dan jika ada kekurangan itu murni kesalahan saya pribadi.

Artikel ini akan saya update susunan bahasanya ataupun kalimatnya, dan sebetulnya ada sedikit potongan vidio saat saya membuat burger, mungkin akan saya upload di channel youtube yang rencannaya juga akan dibuat.

Terima kasih & salam...



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Ikan gabus air tawar (channa – snakehead fish)

Jenis-jenis channa, pict by monsterfishkeeper.com Belakangan ini nama ikan channa adalah salah satu primadona baru bagi para penghobi ikan predator, selain karena sifat predatornya, channa memiliki banyak corak yang cukup indah untuk pilihan pengisi akuarium. Channa masuk dalam klan atau marga channidae atau lebih dikenal dengan snakehead fish (ikan kepala ular) karena secara fisik bagian kepala ikan ini sangat mirip dengan kepala ular, dengan ciri khas lainnya adalah sirip punggung atau dorsal yang memanjang dari bagian kepala sampai ke pangkal ekor,ukuran mulut yang besar dan gigi yang tajam dan banyak. Habitat asli dari channa adalah diperairan air tawar dikawasan asia dan afrika dengan iklim subtropics dan tropis, sebaran habitat aslinya di asia pada umumnya mulai dari iran bagian tenggara dan timur afganistan, india, Nepal tenggara sampai tiongkok dan sebagian rusia, Bangladesh, Myanmar,Vietnam, Thailand, laos, Malaysia ,Indonesia. dibagian afrika mulai dari bagian barat sun

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera Bicara soal ikan hias, pasti bicara juga soal perawatan dan pastinya akan berujung pula pada jenis makanan ikan hias yang tepat agar si ikan hias kita yang cantik tetap sehat, bugar dan tidak menjadi beban pikiran, karena ikan yang kurang sehat seringkali mampu menyeret empunya menjadi ikutan uring-uringan, gak nafsu makan (*ini agak lebay), tapi bagi para hobiis yang memang sudah sangat sayang kepada ikan peliharaannya pasti sedikit banyak akan mengalami masa-masa seperti itu, Ikan lambat berkembang, ikan badannya kurus, ikan tidak mau makan dan sebagainya. Selain faktor lingkungan seperti kualitas air dan suhu yang mempengaruhi tempat memelihara ikan, faktor pakan yang diberikan juga berperan besar menjadi penyebab ikan hias menjadi seperti diatas (lambar berkembang, kurus dan sebagainya). Kali ini pojokkolam mencoba sedikit membahas dua macam pakan ikan hias alam atau pakan hidup yang banyak dijual dan digunakan para pecinta ikan

Channa Andrao, predator mungil yang indah

channa andrao - pict by ruinemans.com Membahas channa pasti akan terbayang ikan predator mirip dengan ular (snakehead), yang suka menyerang ikan lain jika digabungkan, perilaku itu tidak terlalu pas disematkan kepada channa jenis ini, selain karena ukurannya yang tidak besar, andrao juga memiliki corak kombinasi warna yang lebih cocok disebut sebagai ikan hias.namun tetap secara garis keluarga tetaplah lebih banyak sifat predatornya. Kali ini kita coba kupas sedikit tentang channa andrao, yang menurut beberapa sumber adalah jenis atau varietas baru dwarf snakehead (channa gachua), endemik aslinya adalah dari kawasan rawa-rawa lefraguri, bagian barat Bengal, india. Nama andrao sendiri diambil dari nama seorang peneliti ikan air tawar bernama Andrew rao. Ukuran jenis ini termasuk yang terkecil diantara jenis-jenis channa lainnya, untuk ukuran dewasa dalam habitat buatan maksimal berukuran 10-12cm, sedangkan di habitat alamnya ada yang menyebutkan bahwa andrao dapat mencapai ukuran 15