Mungkin sebagian orang akan menganggap Ikan hias dengan Nama Melanochromis auratus adalah sama saja dengan ikan popular bernama Ikan lemon, yup.. tidak salah namun tidak sepenuhnya benar, karena secara keluarga antara Ikan Niasa dan Lemon berasal dari keluarga yang sama yaitu keluarga cichlid dari spesies auratus (auratus adalah ikan cichlid dengan ukuran tubuh kecil dan memanjang), ikan hias asli endemik dari daerah atau sisi selatan danau malawi di afrika yang dapat tumbuh maksimal panjang 11 cm dan sangat cantik untuk dijadikan pilihan ikan hias penghuni akuarium.
Ciri fisik ikan ini sesuai dengan banyak gambar beredar diinternet, sangat mirip dengan lemon cichlid dengan garis horizontal tebal berwarna hitam memanjang mulai dari ingsang sampai ke pangkal ekor, diselingi strip warna putih atau kadang kebiruan diantaranya memanjang sejajar, ,dan pada bagian sedikit dari garis tengah sampai ke bawah dipenuhi dengan warna kuning, tidak termasuk pada ukuran lebih dari 5cm, karena pada ukuran ini warna khas jantan dan betina smakin mencolok.
Pemeliharaan pada akuarium atau kolam
Pada habitat alaminya Ikan niasa biasa hidup dengan lingkungan berbatu, ini bisa dijadikan rujukan untuk menseting akuarium dengan batuan karang dan semacamnya dengan maksud mencoba menmberikan kenyamanan semirip mungkin dengan habitat aslinya, namun jika tidak mau ribet juga tidak masalah, karena ikan ini sudah banyak dibudidayakan oleh peternak lokal dengan kondisi lingkungan standar polosan, dengan kolam semen yang datar saja pun ikan ini dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik.Yang terpenting adalah kondisi kualitas air yang cukup ideal dengan parameter suhu air antara 24 sampai dengan 28 derajat, PH air sedikit basa antara 7 sampai 8, jika air sudah mumpuni tinggal keseriusan kita menjaga kondisi air dengan rutin mengganti sebagian kecil air antara 10-30 persen pertiga hari tergantung padatnya jumlah ikan ataupun penggantian total air setiap satu bulan dengan maksud menjaga kesegaran air tempat kita memelihara dan merawat ikan niasa ini.
Apakah ikan Niasa galak atau agresif ?
Perilaku khas dari ikan yang masuk dalam keluarga cichlid adalah mereka cenderung agresif dan suka menyerang walaupun dengan sesama jenisnya, namun ikan niasa tidak berbahaya seperti yang seringkali dibicarakan orang, memang harus diakui untuk menggabungkan ikan ini dalam satu wadah akuarium atau kolam tidaklah memungkinkan karena sifat agresifnya dan dalam beberapa kejadian yang pernah pojokkolam alami, Ikan niasa mampu memangsa sesamanya jika kondisi sedang lapar dan ada salah satu anggota koloni yang sakit, anggota lain akan memangsa anggota yang sakit sampai bersih disisakan hanya tulangnya, namun sebagai alternatifnya kita dapat menggabungkan beberapa jenis cichlid selain niasa seperti ikan lemon, ikan Blue Lambordi, ikan demasoni dan sebagainya.
Membedakan ikan Niasa jantan dan betina
Sekilas tidak ada yang beda antara jantan betina jika dilihat dari bentuk badan dan warnanya, ini berlaku untuk Niasa yang masih ukuran kecil atau kurang dari 5 cm, namun untuk yang sudah berukuran cukup besar atau diatas 5 centi, antara pejantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat fisiknya biasanya pejantan akan berukuran lebih besar dari betina, memiliki warna yang lebih kehitaman atau lebih menghitam dan pada jantan sirip didekat kelamin nya terdapat bintik kuning, sedangkan betina yang sudah siap memijah secara fisik terlihat lebih kecil dan lebih gemuk, masih tetap dengan warna cerahnya dan tidak ada bintik kuning pada sirip didekat kelaminnya.
Di kalangan breeder atau peternak, ikan niasa biasanya sudah mulai masuk ukuran dewasa dan siap memijah jika sudah berumur 6 bulan atau lebih, dan kalau dilihat dari ukuran sudah mencapai panjang diatas 4.5 cm.
Cara budidaya ikan niasa
Ikan niasa dapat dipijahkan secara masal maupun tidak, biasanya breeder lokal melakukan pemijahan dengan teknik masal mencampur jantan dan betina yang sebelumnya sudah dilakukan pemilihan merujuk pada usia, postur tubuh, kecerahan warna dengan perbandingan antara jantan dan betina dalam satu wadah adalah 1 berbanding 5 atau lebih, wadah untuk memijahkan biasanya digunakan kolam semen dengan ukuran PxLxT adalah 100cmx150cmx40cm dengan ketinggian air antara 15cm atau jika dihitung volume air adalah 225 liter, dengan ukuran wadah tersebut dapat dilepaskan 10ekor jantan berbanding dengan 40-50 ekor betina.
Ukuran wadah tidaklah baku yang penting dapat dikira-kira kepadatannya tidak mengganggu proses pijah itu sendiri. Selama proses pemijahan atau perkawinan sebaiknya indukan diberi makan jentik nyamuk 2-3 kali sehari, dan slalu menjaga kesegaraan air wadah tersebut dengan mengganti 20 persen volume air dengan air baru setiap hari.
Proses pemijahan terjadi untuk beberapa hari, dalam beberapa hari atau biasanya setelah seminggu dapat dilihat secara visual, pada induk betina terlihat pipinya atau mulutnya membesar ini menandakan induk betina sedang mengerami telurnya, oh iya.. niasa termasuk ikan yang mengerami telurnya didalam mulut (mouthbrooder), indukan yang sudah dipastikan sedang mengerami telurnya dapat dipindahkan ke wadah terpisah khusus untuk mengerami telurnya, biasanya para breeder menggunakan akuarium dengan ukuran PxLxT 80cmx40cmx40, atau lebih besar yaitu 100cmx50cmx40cm yang sudah disterilkan sebelumnya. Betina dapat dikumpulkan diwadah ini maksimal 40 ekor tanpa perlu diberi makan, namun jika sudah 5 hari atau lebih betina diakuarium pengeraman segera lakukan pemisahan telur yang sudah menetas ke wadah terpisah.
Indukan betina dapat terus produksi kurang lebih setiap bulan dengan rentang waktu sampai 10kali memijah atau mengerami telur, setelahnya indukan lebih baik untuk dipensiunkan disini dibutuhkan management indukan agar slalu ada regenerasi dan ujungnya menjaga pemasukan para breeder.
Perawatan anakan ikan niasa
Wadah untuk menyimpan anakan yang sudah dikeluarkan dari mulut betina dengan cara menekan pipi dari induk betina adalah berupa bak plastik yang sudah dibersihkan dengan ukuran 30cm x 20cm, dan diisi air yang sudah diendapkan sebelumnya setinggi 70persen dari total tinggi dan diberi aerasi yang cukup tapi tidak terlalu besar. Anakan dibiarkan di bak plastic sampai dapat berenang dan mulai mencari makan.
JIka anakan sudah mulai terbang dan mencari makan dapat dipindah ke wadah pembesaran, ukuran 100cmx50cmx40cm dengan tinggi air 15-20cm diberi aerasi cukup, dapat diisi anakan niasa antara 500-700ekor sampai ukuran anakan menjadi 1.5 sampai 2cm. Dengan pakan kutu air atau cacing sutera untuk membantu pertumbuhan yang baik karena kedua jenis makanan tersebut mengandung protein tinggi, dan slalu menjaga kualitas airnya.
Komentar
Posting Komentar