jentik nyamuk (encuk) |
Nyamuk, serangga kecil yang sering dituduh sebagai penyebab maraknya kasus demam berdarah belakangan ini sampai ramai dimedsos dan grup-grup WA sering kita temui, padahal bagi sebagian besar penghobi apalagi breeder ikan hias, nyamuk (waktu masih bentuk jentik) adalah salah satu pakan terbaik untuk ikan hias, bahkan untuk jenis Bloodworm sudah jadi peluang bisnis yang lumayan menghasilkan dengan harga jual kisaran 45 ribu sampai 80ribu perkilonya dalam kondisi beku.
Kembali fokus ke penyebab demam berdarah, karena blog ini berisi tentang ikan hias khususnya air tawar, kali ini pojokolam akan mencoba membahas atau lebih tepatnya merekomendasikan beberapa jenis ikan hias yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida alami untuk membantu memberantas jentik nyamuk pada tempat-tempat yang terendam air (genangan air).
Umumnya yang diketahui orang cara efektif mencegah demam berdarah adalah dengan melakukan program 5M (Menguras setiap genangan air, Menutup wadah yang berpotensi menampung air, Mengganti air kolam atau vas secara berkala/setiap hari, Mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menampung air dan Menaburkan serbuk Abate pada tiap-tiap genangan air), namun bagaimana jika ada kondisi air kolam taman cukup besar atau alasan lainnya yang menyebabkan 5M tidak bisa dilakukan, cara terbaik menurut kita penghobi ikan hias adalah dengan melepaskan ikan hias ke tiap genangan air tersebut, akan efektif, tidak perlu kerja banyak, dan setidaknya ada nilai lebihnya (memelihara ikan hias)
Dari pengalaman dan beberapa masukkan kawan-kawan pojokkolam, berikut ini beberapa ikan hias yang dapat dimanfaatkan menjadi pemakan jentik nyamuk :
- Ikan Cupang, dengan banyaknya populasi dan kemudahan mendapatkannya , cupang dapat dijadikan rekomendasi pertama untuk membantu mengatasi jentik nyamuk pada wadah-wadah air yang dicurigai menjadi tempat nyamuk berkembang biak, harganya relative murah meriah (kisaran Rp.5rb sd Rp.15rb) perekornya, dan jika mau dapat yang lebih banyak dapat memilih cupang betina yang harganya hanya ¼ sampai 1/2 dari harga jantan. Cupang juga termasuk ikan hias yang cocok ditempatkan dilokasi-lokasi kurang cahaya plus kapasitas makan jentik yang lumayan (diatas 20 jentik per hari)
- Ikan Platy – Red Coral, tidak hanya jenis red coral yang dapat dijadikan pembasmi jentik berikutnya, ada banyak jenis platis dan sebagian besarnya termasuk hobi makan jentik juga, namun yang kiranya dapat dengan mudah dibeli dikios ikan ada beberapa yaitu red coral, blacktail, platis simpson. Harga jual dikios ikan kisaran Rp. seribu sampai Rp.10rb perekornya tergantung ukuran.
- Ikan Guppy, guppy juga layak dijadikan rekomendasi berikutnya, mudah berkembang biak dan mudah didapatkan dengan harga yang relative ramah dengan dompet kita, sama seperti cupang kisaran harga betinanya akan lebih murah, jadi dengan sedikit pengeluaran kita dapat bawa pulang banyak ikan dengan manfaatnya (mencegah nyamuk berkembang biak), kisaran harga jual dipengecer ikan hias Rp.3rb sampai Rp.15rb tergantung jenis guppynya.
- Ikan Molly, salah satu ikan favorit penjual dan penghobi ikan hias ini sangat direkomendasikan juga untuk membantu memberantas jentik nyamuk, jenis molly yang paling mudah didapat dipasaran ada golden black molly, black molly dan tri pera molly, Dalmatian molly. Kisaran harga eceran dikios ikan antara Rp.2rb sampai Rp.5rb perekor.
- Sepat Hias, dipasaran lokal beberapa jenis seperti Dwarf gurami, sepat madu, sepat biru dengan daya tahan hidupnya yang cukup kuat, kapasitas memakan jentiknya juga tinggi (diatas 25 jentik perhari tergantung ukuran ikan), dengan harga jual eceran berkisar antara Rp.3rb sampai Rp.10rb per ekor pastinya tergantung jenis dan ukuran.
- Ikan Cere, sejenis dengan ikan guppy, ikan ini dapat ditemukan disaluran-saluran air didekar rumah atau dipinggir jalan, ikan ini termasuk yang sangat menyukai jentik nyamuk sebagai makanan utama selain cacing sutera dan kutu air yang memang secara alami ada dilingkungan hidupnya.
Oh iya, sekedar tambahan informasi, jentik nyamuk,biasa dipanggil dengan encuk, adalah salah satu tahapan berubahnya si anak nyamuk (larva) sebelum berubah menjadi nyamuk seutuhnya, mirip fase kepompong pada kupu-kupu. biasanya ada pada genangan-genangan air (tidak berarus) yang agak terlindung dari sinar matahari langsung dimana si nyamuk akan merasa aman untuk meletakkan telurnya.
Komentar
Posting Komentar