Langsung ke konten utama

Macam-macam penyakit Ikan Discus dan cara perawatannya

Diskus seperti mahluk hidup pada umumnya juga dapat terkena penyakit,
saat penyakit menyerang perlu persiapan untuk perawatan agar diskus segera pulih sehat kembali.

jika kita tangani segera mungkin, kemungkinan diskus kita selamat dan sehat kembali
sangatlah terbuka lebar.

berikut ini beberapa kategori penyakit yang mungkin dapat menyerang diskus kesayangan kita dan bagaimana cara mencegah dan menaggulanginya.

Parasit internal (parasit dalam tubuh)

Parasit jenis ini bersarang dalam tubuh ikan, terkadang beberapa diskus tidak sampai
menunjukan kalau sakit dan mampu bertahan, untuk yang seperti ini tidak perlu perawatan khusus.

Parasit ini nbiasanya menyebabkan juga ikan suka berak putih atau white feses

namun jika parasit tumbuh dan mulai membuat ikan tidak nyaman atau bahkan sakit,
biasanya ikan tidak mau makan dan cenderung memisahkan diri dan berada dipojok akuarium.

jika hal ini sudah terjadi perlu ditangani segera dengan obat sejenis flagyl atau
lebih dikenal dipasaran dengan merk dagang metronidazole.

dengan pemberian metronidazole dan menjaga suhu air agak hangat (kisaran 30-32 derajat celcius)

jika kondisi ikan masih mau makan, kita dapat memberikan makanan sehat mengandung obat.
cara mudahnya adalah dengan mencampur segelas air (kurang lebih 150-200 ml) dengan 10 ml Metronidazole
direndam/dilarutkan kurang lebih selama 40-60menit.

makanan yang sudah dicampur obat tadi diberikan ke ikan secukupnya, dan lakukan secara berkala
setiap 3-4 hari sekali sebanyak 3 kali atau kurang lebih sepuluh hari.

cara tersebut pernah dilakukan pojokkolam, dengan hasilnya cukup menggembirakan.
namun jika diskus tidak mau makan, ini yang agak berat.

beberapa artikel diinternet dan dibeberapa forum atau grup medsos ada para breeder
profesional melakukan pengobatan dengan jalan memasukkan langsung makan yang sudah diberi obat ke mulut diskus menggunakan suntikan dan berdasarkan percobaan para master tersebut cukup ok. sayangnya penulis belum pernah mencobanya,

mungkin untuk metode ini teman-teman dapat mencari referensi lebih jauh di internet.

Infeksi Insang atau Gill fluke

infeksi insang menjadi salah satu penyakit yang sering ditemui pada diskus,
biasanya disebabkan kualitas air yang jelek dan jarang dilakukan penggantian air.

Karena fungsinya yang dilewati air, sering kali karena kualitas air yang kurang baik atau memang ada sejenis parasit dalam air, sering kali ingsang menjadi tempat berlabuhnya sejenis cacing yang mengganggu diskus kesayangan kita.

infeksi insang karena parasit dapat merusak insang itu sendiri dan membuat ikan berenang tidak karuan
juga ikan terlihat susah bernafas dan megap-megap

pada beberapa kasus ikan menjadi tidak dapat bergerak dan cenderung diam tenggelam didasar akuarium, ada juga kejadian ikan menjadi sangat aktif cenderung seperti mengamuk tidak jelas.

ciri lainnya ikan menjadi seperti merasakan gatal yang sangat, dan seperti selalu mencari
batuan atau benda keras didalam akuarium lalu menggesekkan badannya.

untuk mengobati ini biasanya digunakan obat-obatan anti bakteri seperti formalin
atau yang paling mudah didapat diseputar kita adalah larutan PK (Kalium permanganat)

White Spot (bintik bintik putih)

masuk dalam kategori penyakit parasit, white spot paling sering ditemui pada beragam ikan
biasanya karena mutu air yang jelek dan suhu yang cenderung dingin bagi diskus.

ciri-ciri diskus terkena white spot secar visual adalah terdapat bintik-bintik putih
seperti butiran garam menempel pada tubuh ikan khususnya pada bagian sirip dan ekor.

penganggulangan pertama yang dapat kita lakukan jika diskus terserang whitespot adalah
dengan melakukan penggantian air dan mengkondisikan suhu air lebih hangat dengan bantuan heater
yang diset diangka 30-32 derajat tiap hari.


biasanya setelah seminggu dilakukan metode tersebut sudah mulai keliatan hasilnya,
dapat juga dibantu dengan melarutkan obat biru (methylene blue) atau sering dijual dikios ikan
dengan merk dagang Blith itch.

atau dapat juga menggunakan larutan acriflavine dengan dosis 3 ppt (3 gram per 1000 liter air)

Kepala Berlubang

Ciri khusus penyakit ini adalah timbulnya lubang-lubang kecil dibagian kepala diskus,
biasanya muncul antara mulut dan depan mata dari diskus.

diskus yang terjangkit penyakit ini biasanya tidak dapat tumbuh normal dibandingkan dengan
ikan lain yang se-angkatannya.

penyakit ini harus segera teridentifikasi dan ditangani, jika tidak dapat berakibat
ikan akan cebol kurus dan menghitam.


Velvet atau New Discus Desease

Punya ciri-ciri ikan seperti mengeluarkan lendir dan menempel pada bagian sirip & ekor, dan terlihat ujung ekornya seperti mau putus, badan discus juga menghitam dan cenderung tidak aktif berenang.
Velvet disebabkan oleh sejenis protozoa yang berasal dari eksternal discus itu sendiri, biasanya menular karena ada kontak langsung dengan ikan yang sudah terkena velvet sebelumnya atau air yang terkontaminasi oh protozoa (oodinium) tersebut.

Protozoa ini biasanya menyerang insang lebih dulu sehingga sering tidak tampak discus sakit dan menyebabkan kita terlambat menanganinya.

Saat ikan sudah terjangkit, ikan akan menjadi bergerak tidak karuan dan suka menggesekkan bagian badannya ke batu atau sesuatu yang keras pada akuarium, sampai akhirnya menjadi pendiam dan tidak aktif

Ketika protozoa ini mendapatkan mangsa, maka ia akan mulai membentengi dirinya dengan semacam pelindung seperti  cangkang dan mulai memakan sel-sel ikan yang terjangkit, secara visual pada ikan yang terjangkit akan terlihat menyerupai lendir (kista).

Berikut ini pojokkolam coba uraikan secara umum cara mengobati discus yang terkena velvet.

Cara pertama adalah dengan menyiapkan wadah yang sudah ada larutan garam tembaga dan pemanas (heater) air yang di set 30-32 derajat, jika dalam jangka waktu beberapa jam sudah terlihat lendir nya berjatuhan dan airnya keruh, dapat dilakukan sifon bagian bawahnya dan masukkan air segar
Ulangi proses nya sampai ikan terlihat segar kembali, jika berjalan dengan lancar seharunya kurang lebih 6-7 hari ikan sudah terlihat segar.

Cara kedua adalah cara para senior discus, yaitu menyiapkan wadah akuarium kecil dengan larutan PK cukup pekat, lalu rendam discus selama 30 detik sampai satu menit, setelah ikan di ‘celup’ lalu ikan di taruh kembali ke akuarium bersih dengan larutan formalin atau dengan cara ikan dipegang lalu mengusapkan cairan PK menggunakan kapas langsung ke badan ikan dari depan ke belakang satu arah, setelahnya ceburkan ikan ke akuarium yang bersih dan bersuhu hangat, ulangi proses sampai ikan kembali segar

Jangan lupa cari referensi lain juga, karena PK adalah obar keras juga, smoga berhasil menyelamatkan discusnya.

Salam dari Nubi pojok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Ikan gabus air tawar (channa – snakehead fish)

Jenis-jenis channa, pict by monsterfishkeeper.com Belakangan ini nama ikan channa adalah salah satu primadona baru bagi para penghobi ikan predator, selain karena sifat predatornya, channa memiliki banyak corak yang cukup indah untuk pilihan pengisi akuarium. Channa masuk dalam klan atau marga channidae atau lebih dikenal dengan snakehead fish (ikan kepala ular) karena secara fisik bagian kepala ikan ini sangat mirip dengan kepala ular, dengan ciri khas lainnya adalah sirip punggung atau dorsal yang memanjang dari bagian kepala sampai ke pangkal ekor,ukuran mulut yang besar dan gigi yang tajam dan banyak. Habitat asli dari channa adalah diperairan air tawar dikawasan asia dan afrika dengan iklim subtropics dan tropis, sebaran habitat aslinya di asia pada umumnya mulai dari iran bagian tenggara dan timur afganistan, india, Nepal tenggara sampai tiongkok dan sebagian rusia, Bangladesh, Myanmar,Vietnam, Thailand, laos, Malaysia ,Indonesia. dibagian afrika mulai dari bagian barat sun

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera Bicara soal ikan hias, pasti bicara juga soal perawatan dan pastinya akan berujung pula pada jenis makanan ikan hias yang tepat agar si ikan hias kita yang cantik tetap sehat, bugar dan tidak menjadi beban pikiran, karena ikan yang kurang sehat seringkali mampu menyeret empunya menjadi ikutan uring-uringan, gak nafsu makan (*ini agak lebay), tapi bagi para hobiis yang memang sudah sangat sayang kepada ikan peliharaannya pasti sedikit banyak akan mengalami masa-masa seperti itu, Ikan lambat berkembang, ikan badannya kurus, ikan tidak mau makan dan sebagainya. Selain faktor lingkungan seperti kualitas air dan suhu yang mempengaruhi tempat memelihara ikan, faktor pakan yang diberikan juga berperan besar menjadi penyebab ikan hias menjadi seperti diatas (lambar berkembang, kurus dan sebagainya). Kali ini pojokkolam mencoba sedikit membahas dua macam pakan ikan hias alam atau pakan hidup yang banyak dijual dan digunakan para pecinta ikan

Channa Andrao, predator mungil yang indah

channa andrao - pict by ruinemans.com Membahas channa pasti akan terbayang ikan predator mirip dengan ular (snakehead), yang suka menyerang ikan lain jika digabungkan, perilaku itu tidak terlalu pas disematkan kepada channa jenis ini, selain karena ukurannya yang tidak besar, andrao juga memiliki corak kombinasi warna yang lebih cocok disebut sebagai ikan hias.namun tetap secara garis keluarga tetaplah lebih banyak sifat predatornya. Kali ini kita coba kupas sedikit tentang channa andrao, yang menurut beberapa sumber adalah jenis atau varietas baru dwarf snakehead (channa gachua), endemik aslinya adalah dari kawasan rawa-rawa lefraguri, bagian barat Bengal, india. Nama andrao sendiri diambil dari nama seorang peneliti ikan air tawar bernama Andrew rao. Ukuran jenis ini termasuk yang terkecil diantara jenis-jenis channa lainnya, untuk ukuran dewasa dalam habitat buatan maksimal berukuran 10-12cm, sedangkan di habitat alamnya ada yang menyebutkan bahwa andrao dapat mencapai ukuran 15