Langsung ke konten utama

Yang perlu disiapkan untuk memelihara discus

Discus-Red-Melon-pojokkolam.blogspot.com
alhamdulillah, disela-sela musim pandemi covid-19, kelamaan dirumah jadi pengen ngetik dikit tentang ikan hias lagi ah.. setelah berbulan-bulan menghabiskan waktu untuk mencari sesuap nasi dan selipan isi dompet buat beli ikan discus ha..ha..ha..

oke, gak usah berbasa basi kebanyakan, kali ini saya ingin sedikit berbagi pengalaman terkait ikan discus, karena sampai saat ini memelihara ikan ini masih menjadi suatu "PR" bagi sebagian besar penghobi ikan hias air tawar.

nyaris pernyataan-pernyataan seperti : ikan discus itu cengeng, discus itu susah piaranya, discus itu harus steril makannya dan harga makanannya mahal, air untuk ikan discus itu suhunya harus stabil dan sebagainya dan sebagainya.

pernyataan diatas mungkin benar namun tidak sepenuhnya benar.. nah,  bingung dah..,
gini yah, discus itu adalah ikan alam yang sudah dapat dibudidayakan, tapi tetap kita gak bisa lupakan sejarah dan fakta bahwa aslinya itu ikan adalah berasal dan hidup dialam liar (amazon).

fakta lainnya adalah di habitat alaminya mereka (discus) adalah ikan yang setrong alias kuat, karena hidup juga di daerah yang kebetulan sama dengan indonesia (tidak jauh dari khatulistiwa) dimana lagi-lagi faktanya bahwa curah hujan kadang tinggi kadang rendah, suhu kadang cukup rendah khas khatulistiwa.

fakta berikutnya adalah sumber makanan dialam yang menjadi asupan setiap harinya bagi ikan discus adalah berupa cacing dan sejenisnya, sangat kecil kemungkinan discus dialam bisa ketemu makanan burger buatan tangan seperti yang kita ketahui yang memiliki komposisi jantung, udang, dan seterusnya, panjang nanti klo di ketik semua, nanti akan dituliskan sendiri tentang pakan buatan (burger) ala saya yang masih pemula.

fakta yang berikutnya lagi adalah karena banyak basa-basinya dan anda mulai bosan membaca tulisan ini maka saya coba persingkat saja menjadi list dengan penjelasan singkat karena waktu udah menunjukkan pukul 00.20

ok, yang perlu disiapkan untuk memelihara dan merawat ikan discus adalah sebagai berikut :

1. Akuarium (ini tergantung mau memelihara ukuran berapa dengan jumlah ikan berapa, daripada membingungkan untuk tulisan ini saya mengambil contoh ukuran ikan adalah 2-2.5 inci berjumlah 10-20 ekor ikan.

2. Aerator set (aerator itu sendiri, airstone atau batu gelembung, selang distribusi dan pendukung lainnya).  karena ikan butuh kandungan oksigen dalam air, aerator ini berfungsi menghasilkan gelembung-gelembung udara yang menurut banyak tulisan proses gelembung-gelembung tersebut bergerak dan pecah adalah adalah dapat menaikan kadar oksigen dalam air.

3. Filter set (variasinya banyak macam, dapat dilihat pada artikel-artikel yang membahas filter akuarium ataupun di deskripsi yang banyak berterbaran di toko online alias market place).

4. Ketekunan & kesabaran, ini menurut saya adalah faktor terbesar yang harus ada, tapi kalo udah suka sama discus bisa dipastikan faktor nomor empat ini dengan sendirinya hadir kok.. :)

5. Rasa Ingin tau, faktor ini saya masukkan lebih kearah dimana selama memelihara ikan discus akan mengalami masa-masa ikan stress, gak mau makan, terserang jamur atau penyakit lainnya. Dengan rasa ingin tau yang besar tentunya menambah persentase keberhasilan dan kepuasan memelihara discus.

6. Mentor, dijaman online macam saat ini, fungsi mentor dalam memelihara discus bisa saja ditiadakan karena begitu banyaknya informasi yang bisa didapat diinternet dengan gratis pula, tapi menurut saya justru karena begitu banyaknya informasi yang ada kadang malah seringkali membuat bingung, nah.. disaat itulah sebetulnya mengapa terasa begitu penting seorang mentor atau yang lebih senior dijadikan tempat untuk diskusi atau bertanya.

7. Heater atau pemanas air, sebenarnya ini alat tambahan aja, apalagi jika akuariumnya diletakkan didalam ruangan dengan tingkat suhu realtif familiar dengan discus (rentang 26-30 derajat celcius) maka heater tidaklah mutlak diperlukan. sebagai contoh saya menggunakan heater hanya jika ada ikan yang sakit dan butuh treatmen pengobatan dengan dibantu heater agar suhunya stabil.

hmm.. apaan lagi yak, saya rasa cukup dengan 7 faktor diatas, memelihara dan merawat ikan discus harusnya dapat enjoy atau setidaknya tidak terlalu menjadi beban... eitss.. gak ada istilah beban klo buat hobi, apalagi ikan discus ini juga bisa menghasilkan klo diseriusin.

sementara segini dulu deh, ntar kalo ada yang perlu ditambah akan saya tambahkan lagi.

salam cakram




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Ikan gabus air tawar (channa – snakehead fish)

Jenis-jenis channa, pict by monsterfishkeeper.com Belakangan ini nama ikan channa adalah salah satu primadona baru bagi para penghobi ikan predator, selain karena sifat predatornya, channa memiliki banyak corak yang cukup indah untuk pilihan pengisi akuarium. Channa masuk dalam klan atau marga channidae atau lebih dikenal dengan snakehead fish (ikan kepala ular) karena secara fisik bagian kepala ikan ini sangat mirip dengan kepala ular, dengan ciri khas lainnya adalah sirip punggung atau dorsal yang memanjang dari bagian kepala sampai ke pangkal ekor,ukuran mulut yang besar dan gigi yang tajam dan banyak. Habitat asli dari channa adalah diperairan air tawar dikawasan asia dan afrika dengan iklim subtropics dan tropis, sebaran habitat aslinya di asia pada umumnya mulai dari iran bagian tenggara dan timur afganistan, india, Nepal tenggara sampai tiongkok dan sebagian rusia, Bangladesh, Myanmar,Vietnam, Thailand, laos, Malaysia ,Indonesia. dibagian afrika mulai dari bagian barat sun

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera Bicara soal ikan hias, pasti bicara juga soal perawatan dan pastinya akan berujung pula pada jenis makanan ikan hias yang tepat agar si ikan hias kita yang cantik tetap sehat, bugar dan tidak menjadi beban pikiran, karena ikan yang kurang sehat seringkali mampu menyeret empunya menjadi ikutan uring-uringan, gak nafsu makan (*ini agak lebay), tapi bagi para hobiis yang memang sudah sangat sayang kepada ikan peliharaannya pasti sedikit banyak akan mengalami masa-masa seperti itu, Ikan lambat berkembang, ikan badannya kurus, ikan tidak mau makan dan sebagainya. Selain faktor lingkungan seperti kualitas air dan suhu yang mempengaruhi tempat memelihara ikan, faktor pakan yang diberikan juga berperan besar menjadi penyebab ikan hias menjadi seperti diatas (lambar berkembang, kurus dan sebagainya). Kali ini pojokkolam mencoba sedikit membahas dua macam pakan ikan hias alam atau pakan hidup yang banyak dijual dan digunakan para pecinta ikan

Channa Andrao, predator mungil yang indah

channa andrao - pict by ruinemans.com Membahas channa pasti akan terbayang ikan predator mirip dengan ular (snakehead), yang suka menyerang ikan lain jika digabungkan, perilaku itu tidak terlalu pas disematkan kepada channa jenis ini, selain karena ukurannya yang tidak besar, andrao juga memiliki corak kombinasi warna yang lebih cocok disebut sebagai ikan hias.namun tetap secara garis keluarga tetaplah lebih banyak sifat predatornya. Kali ini kita coba kupas sedikit tentang channa andrao, yang menurut beberapa sumber adalah jenis atau varietas baru dwarf snakehead (channa gachua), endemik aslinya adalah dari kawasan rawa-rawa lefraguri, bagian barat Bengal, india. Nama andrao sendiri diambil dari nama seorang peneliti ikan air tawar bernama Andrew rao. Ukuran jenis ini termasuk yang terkecil diantara jenis-jenis channa lainnya, untuk ukuran dewasa dalam habitat buatan maksimal berukuran 10-12cm, sedangkan di habitat alamnya ada yang menyebutkan bahwa andrao dapat mencapai ukuran 15