Langsung ke konten utama

Mengenal ciri-ciri ikan discus kita sedang sakit atau terserang penyakit

Memelihara ikan hias khususnya diskus seharusnya menjadi obat dalam tanda kutip bagi kita yang hobi, karena gerakan dan perform dari ikan tersebut bisa bikin adem mata dan pastinya tidak bikin isteri berubah menjadi operator UFO alias piring terbang jika yang kita lihat adalah gadis atau wanita lain hahahaha...

Sayangnya disamping menjadikan mata adem, memelihara diskus juga bisa menjadi sesuatu kegiatan yang membuat kepala pusing tujuh keliling, yaitu jika ikan diskus kita dalam keadaan sakit.
berikut ini adalah ciri-ciri atau indikasi ikan diskus kita tidak enak badan atau sakit berdasarkan pengalaman saya sebagai penghobi selama ini :
  • Warna ikan diskus yang sakit biasanya berubah menjadi tidak cerah lagi atau bahkan menghitam
  • Sirip diskus tidak mekar atau kuncup
  • Nafsu makan diskus akan jauh berkurang ditandai pakan yang kita berikan tersisa banyak atau bahkan tidak dimakan
  • Untuk beberapa penyakit diskus, punya indikasi air akuarium akan cenderung keruh atau berkabut
  • Ada juga ciri air dengan diskus yang sakit didalamnya biasanya memiliki aroma khas (amis yang tidak biasa), biasanya ada patogen atau penyakit dengan nama dikalangan pemelihara diskus sebagai finrot.
  • Kotoran ikan cenderung berwarna putih (white feses) atau biasa disebut berput (maaf *berak putih)
  • Tampak bintik-bintik putih seperti butiran embun pada badan diskus, biasanya disebut whitespot
  • Muncul lubang pada bagian tubuh khususnya kepala dan cepat membesar seperti borok, biasa di sebut hole in the head atau HITH
  • Ikan suka menggaruk atau menggesekkan badannya khususnya daerah dekat insang pada permukaan barang di dalam akuarium
  • Ikan terlihat bernafas terengah-engah atau megap-megap 
  • Ikan Jungkir balik atau kepala nya dibawah didasar akuarium
  • Mata ikan seperti ada selaputnya mirip manusia yang katarak (cloudeye)
  • Ikan memposisikan dirinya miring didasar akuarium, lemas tak bergairah hahaha.
nah... lumayan banyak kan ciri-ciri penyakit pada ikan diskus, itupun masih sebatas ingatan saya yang tetiba ingin mencatatkan di blog ini. Jadi sebaiknya kita sebagai penghobi diskus lebih intens lagi memperhatikan, toh menjadi hobi adalah suatu yang mengasikan, jika kita merasa tertekan dalam merawat diskus berarti segera tinggalkan deh, coba cari hobi lain, karena salah satu ciri bahwa kita benar-benar hobi adalah bersedia menghabiskan waktu cukup lama tanpa dibayar atau malah menghabiskan uang sendiri.

terkait ciri-ciri diskus sedang atau dalam masa sakit diatas sesegera mungkin akan saya tuliskan juga beberapa pengalaman yang mungkin dapat menjadi rujukan penanganannya dengan syarat saya tidak bertanggung jawab terhadap resikonya, karena sudah menjadi rahasia umum memelihara diskus apalagi yang sakit tidaklah sama antara satu tempat dengan tempat lainnya, bergantung kepada banyak faktor yang akan dijelaskan pada tulisan lain di blog ini ya...

Smoga tulisan singkat ini menjadi manfaat bagi saya dan pembaca, jika ada yang kurang, saya menerima semua saran dan kritik selama disampaikan dengan sopan apalagi didampingi kiriman martabak manis.

salam cakram


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Ikan gabus air tawar (channa – snakehead fish)

Jenis-jenis channa, pict by monsterfishkeeper.com Belakangan ini nama ikan channa adalah salah satu primadona baru bagi para penghobi ikan predator, selain karena sifat predatornya, channa memiliki banyak corak yang cukup indah untuk pilihan pengisi akuarium. Channa masuk dalam klan atau marga channidae atau lebih dikenal dengan snakehead fish (ikan kepala ular) karena secara fisik bagian kepala ikan ini sangat mirip dengan kepala ular, dengan ciri khas lainnya adalah sirip punggung atau dorsal yang memanjang dari bagian kepala sampai ke pangkal ekor,ukuran mulut yang besar dan gigi yang tajam dan banyak. Habitat asli dari channa adalah diperairan air tawar dikawasan asia dan afrika dengan iklim subtropics dan tropis, sebaran habitat aslinya di asia pada umumnya mulai dari iran bagian tenggara dan timur afganistan, india, Nepal tenggara sampai tiongkok dan sebagian rusia, Bangladesh, Myanmar,Vietnam, Thailand, laos, Malaysia ,Indonesia. dibagian afrika mulai dari bagian barat sun

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera

Cacing Darah (Bloodworm)-cabek vs Cacing Sutera Bicara soal ikan hias, pasti bicara juga soal perawatan dan pastinya akan berujung pula pada jenis makanan ikan hias yang tepat agar si ikan hias kita yang cantik tetap sehat, bugar dan tidak menjadi beban pikiran, karena ikan yang kurang sehat seringkali mampu menyeret empunya menjadi ikutan uring-uringan, gak nafsu makan (*ini agak lebay), tapi bagi para hobiis yang memang sudah sangat sayang kepada ikan peliharaannya pasti sedikit banyak akan mengalami masa-masa seperti itu, Ikan lambat berkembang, ikan badannya kurus, ikan tidak mau makan dan sebagainya. Selain faktor lingkungan seperti kualitas air dan suhu yang mempengaruhi tempat memelihara ikan, faktor pakan yang diberikan juga berperan besar menjadi penyebab ikan hias menjadi seperti diatas (lambar berkembang, kurus dan sebagainya). Kali ini pojokkolam mencoba sedikit membahas dua macam pakan ikan hias alam atau pakan hidup yang banyak dijual dan digunakan para pecinta ikan

Channa Andrao, predator mungil yang indah

channa andrao - pict by ruinemans.com Membahas channa pasti akan terbayang ikan predator mirip dengan ular (snakehead), yang suka menyerang ikan lain jika digabungkan, perilaku itu tidak terlalu pas disematkan kepada channa jenis ini, selain karena ukurannya yang tidak besar, andrao juga memiliki corak kombinasi warna yang lebih cocok disebut sebagai ikan hias.namun tetap secara garis keluarga tetaplah lebih banyak sifat predatornya. Kali ini kita coba kupas sedikit tentang channa andrao, yang menurut beberapa sumber adalah jenis atau varietas baru dwarf snakehead (channa gachua), endemik aslinya adalah dari kawasan rawa-rawa lefraguri, bagian barat Bengal, india. Nama andrao sendiri diambil dari nama seorang peneliti ikan air tawar bernama Andrew rao. Ukuran jenis ini termasuk yang terkecil diantara jenis-jenis channa lainnya, untuk ukuran dewasa dalam habitat buatan maksimal berukuran 10-12cm, sedangkan di habitat alamnya ada yang menyebutkan bahwa andrao dapat mencapai ukuran 15